Proses persalinan normal merupakan proses lahirnya

bayi dengan serangkaian kejadian yang memiliki persepsi menyakitkan atau sebuah peristiwa yang menakutkan dan menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Sebagian ibu juga merasa trauma dengan proses persalinan pertamanya karena berbagai macam kesulitan dan rasa nyeri saat persalinan sehingga mereka enggan untuk merencanakan mempunyai anak kembali. Beberapa hal diatas membuat ibu hamil merasakan kecemasan yang hebat menjelang kelahiran bayinya.

 

Hypnobirthing prenatal class terbukti mampu menjawab kekhawatiran dan ketakutan ibu hamil dalam menghadapi rasa sakit pada saat proses persalinan, seperti data yang ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Shawn Gallagher pada tahun 2001 yang menyebutkan bahwa fase aktif pada wanita nulipara 12 jam, sementara pada wanita yang mengikuti Hypnobirthing prenatal class fase aktifnya 4,5 jam. Sementara Kala II (kala pengeluaran) pada nulipara rata-rata 2 jam sedangkan pada wanita yang mengikuti Hypnobirthing prenatal class lama Kala II adalah 1 jam. Pada penelitian lain yang dilakukan oleh Am J Clin Hypn tahun 2004, menunjukkan hasil bahwa wanita yang Hypnobirthing prenatal class mempunyai emosional yang lebih positif dan tidak mengalami masalah psikologis post partum dibanding wanita yang tidak mengikuti Hypnobirthing prenatal class

Hypnobirthing prenatal class ini harus diikuti secara teratur, sementara fenomena saat ini Wanita memiliki 3 (tiga) peran ganda yaitu sebagai sebagai ibu rumah tangga, pekerja di luar rumah, dan sebagai anggota masyarakat atau komunitas di mana ia tinggal (Roikhan, 2009). Kondisi ini sangat membatasi waktu wanita untuk mengunjugi tenaga kesehatan secara langsung,dan secara continue.