NEWS POLEHAN

KAMPUNG TANGGUH POLEHAN


Kampung tangguh di wilayah Kelurahan Polehan Kecamatan Blimbing kota malang telah ada sebelum masa pandemi Covid 19 ini mewabah di Indonesia khusunya Kota Malang. Hal ini dibuktikan dengan kesadaran masyarakat yang sangat tinggi pada warga sekitar. salah satunya adanya program

jimpitan beras dimana setiap hari setiap warga mengumpulkan beras se banyak seperempat gelas plastik air minum yang akan dikumpulkan di masing-masing RT yang selanjutnya akan diberikan pada warga kurang mampu selain itu juga karena tipografi wilayah RW.04 merupakan perkampungan padat sehingga Ketua RW.04 Sujadi menekankan warganya untuk saling nginjeng (melihat) jika dikanan kirinya ada warga yang kekurangan tidak sampai kelaparan.Dari sekian banyak kegiatan sosial warga akhirnya dibuktikan saat dalam menghadapi Pandemi Covid 19. Bukanlah sesuatu yang sangat sulit untuk mengumpulkan donatur-donatur untuk mengisi lumbung pangan yang dipusatkan di Kantor Kelurahan dibawah tanggung jawab Relawan Peduli Polehan, dan selain itu juga di tiap wilayah RW se Kelurahan Polehan juga memiliki posko masing-masing.  Seluruh titik lumbung pangan semua berjalan secara terkoordinasi sehingga baik bantuan dari dalam wilayah/warga Polehan sendiri juga dari luar; instansi, perusahaan juga lembaga lain dapat tertampung dan terkoordinir pendistribusiannya.

Kampung Tangguh Polehan memiliki 8 titik lumbung Pangan yakni Kantor Kelurahan Polehan, RW. 01 sampai dengan 07 hal ini untuk ketahanan pangan warga. Selain itu juga dibawah binaan Babinsa dan Bhabinkamtibmas serta  Danton Linmas Polehan juga telah mengkoordinir seluruh anggota linmas untuk melakukan siskampling bersama warga. Dan juga selalu mengkampanyekan protok kesehatan  sesuai anjuran Pemerintah.Penjagaan bersama masyarakat ini untuk menjaga keamanan lingkungan agar selalu aman dan kondusif yang lebih penting lagi kewas-wasan adanya warga dari wilayah pandemi masuk ke wilayah polehan tanpa prosedur yang telah ditetapkan. Sehingga penerapan kwajiban tamu lapor 1X24 jam.

Kampung tangguh polehan bekerjasama dengan tenaga kesehatan yakni dari PUSKESMAS kendalkerep untuk terus mendeteksi warga sebagai tindakan persuasif, juga selalu menyampaikan himbauan agar masyarajat mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan baik melalui mobil keliling, di masjid, juga pada ibu kader PKK. Selain itu juga medeteksi  warga yang baru datang dari luar kota masuk ke kota malang terutama di Wilayah Kelurahan Polehan. Hai ini melalui pelaporan Ketua RT kepada Ketua RW  digroup besar  yang tergabung Lurah Polehan, seluruh Ketua RW, LPMK, karang taruna, linmas serta Puskesmas . Pelaporan orang  yang datang kemudian akan ditindak lanjuti oleh puskesmas dengan memantau orang tersebut melalui Whatapp (WA). Yang kemudian mereka harus benar-benar isolasi mandiri selama 14 hari. Hal ini tidak lepas kelanjutannya oleh Ketua RT dimana Ketua RT bersama warga sekitar ikut memberikan pegamanan agar isolasi dapat berjalan sesuai protokol kesehatan.

Kampung Tangguh Polehan juga bekerja sama dengan lembaga lain untuk mensterilkan wilayah dari penyebaran virus corona 19 yakni dengan bekerjasama dengan Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk melakukan penyemprotan disenfektan keseluruh wilayah polehan sebanyak 74 RT. Selain itu penyemprotan mandiri oleh tiap RT dengan biaya swadaya masyarakat juga hampir dilakukan setiap minggu. Kerjasama juga ke PMI Kota Malang untuk melakukan penyemprotan keseluruh wilayah Polehan. Selain itu juga Kelurahan Polehan meminta agar Tandon (Berada di aula Kelurahan Polehan) desinfektan dipenuhi agar setiap wilayah RW dapat melakukan penyemprotan mandiri dengan obat desinfektan yang telah diperbolehkan/direkomedasikan oleh WHO.

Kampung tangguh Polehan juga menjadi binaan dari Polresta Malang Kota selain tangguh tanggap keamanan juga tanggap protokol kesehatan  serta tangguh tanggap pangan dan tanggap informasi. Pada saat pandemi  Covid 19 ini ke tiga hal tersebut merupakan pokok yang harus terpenuhi dimasyarakat yang serba terbatas dalam beraktifitas. Kegiatan Sosial kemasyarakatan jika hanya timbul karena mencari nama tidak akan membekas dimasyarakat tetapi jika berkelanjutan demi terus memupuk kegotong royongan maka tidak hanya kepuasan bathin yang diperoleh.

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *